Sejumlah sejarawan menyerukan agar kegiatan panjat pinang dan balap karung selama peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus dihindari karena merupakan warisan kolonial yang tidak mendidik.
Sejarawan Asep Kambali dari Komunitas Historia Indonesia mengatakan rangkaian perlombaan yang sering diadakan pada peringatan hari Kemerdekaan Indonesia, termasuk panjat pinang dan balap karung, "tak punya efek positif dalam momen kemerdekaan."
"Sejatinya (hari kemerdekaan) diperingati sebagai upaya untuk mengenal sejarah dan budaya bangsa dengan mengenali para pejuang karena mereka yang melahirkan bangsa ini, dan memberikan kesempatan untuk menikmati kemerdekaan dengan mengorbankan keringat, darah dan air mata," kata Asep kepada BBC Indonesia.
Asep mengatakan banyak hal yang dapat dilakukan untuk memperingati 17 Agustus, seperti napak tilas, lomba pembacaan proklamasi, lomba mirip pahlawan.
Ia mengatakan kegiatan panjat pinang, yang disinyalir diperkenalkan oleh kaum Tionghoa yang sudah ada di Indonesia sejak abad ke-5, adalah "peninggalan kolonial karena memang itu mewabah dan penetrasinya hebat di zaman Belanda."
Baca selengkapnya »
Sejarawan Asep Kambali dari Komunitas Historia Indonesia mengatakan rangkaian perlombaan yang sering diadakan pada peringatan hari Kemerdekaan Indonesia, termasuk panjat pinang dan balap karung, "tak punya efek positif dalam momen kemerdekaan."
"Sejatinya (hari kemerdekaan) diperingati sebagai upaya untuk mengenal sejarah dan budaya bangsa dengan mengenali para pejuang karena mereka yang melahirkan bangsa ini, dan memberikan kesempatan untuk menikmati kemerdekaan dengan mengorbankan keringat, darah dan air mata," kata Asep kepada BBC Indonesia.
Asep mengatakan banyak hal yang dapat dilakukan untuk memperingati 17 Agustus, seperti napak tilas, lomba pembacaan proklamasi, lomba mirip pahlawan.
Ia mengatakan kegiatan panjat pinang, yang disinyalir diperkenalkan oleh kaum Tionghoa yang sudah ada di Indonesia sejak abad ke-5, adalah "peninggalan kolonial karena memang itu mewabah dan penetrasinya hebat di zaman Belanda."