Minggu, 09 Agustus 2015

Cerita Haru: Please, Nikahi Aku Meski Yang Kedua

Cerita Haru: Please, Nikahi Aku Meski Yang Kedua
Sebuah akun bernama Jelita Cinta mengajukan pertemanan. Aku langsung klik kotak biru konfirmasi, seperti biasanya. Ternyata dia juga anggota Komunitas Bisa Menulis. Setiap kali posting karya, kehadirannya sebagai kawan baru agak mengejutkanku. Dia sangat akrab dan ramah. Selain menyumbang jempol, dia juga selalu memberikan pujian bahkan kadang mengajukan pertanyaan sekitar isi naskah.

Aku memang bukan orang yang bisa ramah di sosial media. Jarang kubalas komentar kawan satu persatu. Sikapku ini ternyata tak menyurutkan Jelita Cinta untuk terus berkomunikasi melalui inbox. Tema pembicaraan tak terlalu jauh dari hal penulisan. Tak mengapalah sekedar berbagi ilmu, toh itu merupakan kebaikan. Begitu pikirku.

Entah apakah dia selalu mengawasi lampu indikator online,setiap kali aku masuk akun fesbuk tak lama dia pasti datang dan memberi salam. Bahkan seakan sudah hafal jam berapa aku biasa online dan offline.

Pembicaraan kami semakin lama mulai keluar dari tema penulisan. Tetapi tentang kehidupan masing-masing, aktifitas sehari-hari, hingga hobi dan kesukaan.Komunikasi terjadi biasanya saat jam kerja. Pada saat aku perjalanan dinas ke desa-desa banyak waktu luang di mobil. Di situlah aku berselancar di dunia maya, termasuk berkomunikasi dengan Jelita Cinta. Jika sudah sampai di rumah aku jarang membuka gadget untuk bersosial media,demi menjaga komunikasi keluarga.

Baca selengkapnya »