Minggu, 09 Agustus 2015

Berjima' di Kamar Mandi, Bolehkah ?

Berjima' di Kamar Mandi, Bolehkah ?
Pada dasarnya, hubungan badan antara suami dan istri yang sah menurut Islam boleh dilakukan di mana saja, sepanjang memenuhi tuntutan syariat. Begitu juga jika melakukannya di kamar mandi, misalnya. Mengapa di kamar mandi? Tidak di dapur, di ruang tamu, dan ruang lainnya? Ini dikarenakan, kamar mandi bisa disebut menjadi bagian rumah pribadi yang ada di kamar tidur suami-istri (orang tua). Selain itu, banyak hadist yang menyebutkan tentang mandi bersama Rasulullah dengan istrinya.

Berhubungan badan di kamar mandi sesungguhnya merupakan sebuah variasi. Variasi berjima' diperlukan bagi pasangan suami-isteri untuk terus menjaga gairah bercinta dan sikap saling menyayangi diantara keduanya. Dan diantara variasi yang mungkin bisa dilakukan adalah bagaimana berjima' di kamar mandi.

Meskipun bercinta dilakukan kamar mandi, namun suasana keindahan, kenyamanan dan kebersihan tetaplah harus diperhatikan. Untuk menambah gairah diantara keduanya bisa terlebih dahulu memberikan pengharum kamar mandi dan saling memberikan wangi-wangian ke tubuh pasangannya terlebih dahulu. Ingat, tujuan utamanya kan bukan untuk mandi seperti biasanya tetapi untuk berjima'.

Aisyah ra berkata, “Aku memberikan wewangian ke tubuh Rasulullah saw kemudian dia menggilir para isterinya, kemudian pada pagi harinya dia mengenakan pakaian ihram.” (HR. Bukhori)

Ibnu Hajar mengatakan, “Perkataan menggilir isterinya adalah istilah untuk berjima' yang mewajibkannya mandi. Dan disebutkan di dalam hadits itu bahwa Aisyah memberikan wewangian ke tubuh Rasulullah saw sebelumnya dan pada pagi harinya beliau sudah mengenakan ihram.” Ia menambahkan , “Ibnu Bathol mengatakan, ’Disunnahkan bagi laki-laki dan wanita untuk memakai parfum / wewangian saat bersetubuh.” (Fathul Bari juz I hal 458)

Baca selengkapnya »