Julie lahir dan dibesarkan di sebuah kota kecil di mana tidak ada Muslim tinggal di sana. Karena itulah, hingga dewasa, Julie tak pernah tahu apa-apa soal Islam.
Namun ketika bekerja di Universitas Minnesota, Julie sempat bertemu dengan beberapa orang Muslim. Hanya saja Julie merasa segan untuk bercakap-cakap dengan mereka sehingga dia tak mengetahui apa-apa tentang mereka.
Perkenalan Julie dengan Islam diawali saat bertemu secara tak sengaja dengan pria Muslim bernama Salah yang belakangan menjadi suaminya. Julie dan Salah berkenalan saat sedang berada di pusat perbelanjaan South Ville. Hari itu adalah Hari Valentine.
Singkat cerita, Julie memutuskan untuk mempertemukan Salah dengan ibu dan keluarganya. Julie mengundang saudara-saudaranya dan Salah untuk makan malam. Selepas 15 pertemuan dengan Salah, ibu Julie rupanya menaruh simpati pada pria itu.
"Ibu saya adalah seorang yang lembut dan berkata Salah adalah orang sempurna untuk saya," kata Julie.
Walaupun datang dari budaya, agama, dan bahasa yang berbeda dan sebagainya, ibu Julie seolah-olah menyadari bahwa Salah bisa melengkapi hidup Julie, begitu pun sebaliknya.
Melalui Salah, Julie bertemu dengan seorang teman yang beristrikan seorang wanita Muslim Amerika. Kebetulan pula dia ini mahasiswi Universitas Minnesota, tempat Julie bekerja. Dia akan datang mengunjungi Julie di kantornya.
Julie sempat kaget mengetahui wanita tersebut datang mengenakan hijab. Malah kebanyakkan waktu dia mengenakan hijabhitam.
"Saya merasa kurang enak tetapi dia kelihatan ikhlas dan tidak pernah memaksa."
Sejak itu, Julie sering berbincang-bincang dengan wanita itu. Kadang-kadang dia bersama Salah dan teman-temannya pergi ke luar untuk makan siang dan berbincang tentang banyak hal, termasuk Islam. Dari sinilah, Julie merasa dia mulai mengenal Islam.
Saat mempelajari agama Islam, Julie bertemu dengan teman lama yang sekarang menjadi seorang Muslim selama setahun terakhir dan mengenakan hijab. Tak mau membuang kesempatan, Julie bertanya banyak soal agama Islam kepada temannya itu.
Namun Salah mengatakan bahwa ada banyak hal yang harus dipelajari jika ingin mendalami Islam. Salah bahkan mengatakan meski dia terlahir Muslim, tapi dia juga tidak tahu segalanya tentang Islam. Salah kemudian mengajak Julie ke ulama yang memiliki pengetahuan luas tentang Islam.
Julie pun akhirnya memahami bahwa dalam Islam, setiap orang bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan. Maka seandainya kita melakukan sesuatu yang tidak benar, maka itu adalah tanggung jawab kita. Salah juga memberi motivasi dan meyakinkan Julie.
Setelah mempelajari Islam dan merasa mantap dengan pilihannya, Julie akhirnya mengucapkan syahadat dan menjadi MUALAF
"Sebenarnya saya tahu apa yang telah saya lakukan, hanya saya masih tidak mengetahui banyak tentang Islam."
Julie merasa masih harus banyak belajar tentang agama Islam, dan terutama sekarang, jika dia menoleh ke belakang, Julie mengakui bahwa dia hanya sekedar menyentuh permukaannya saja.
