Minggu, 17 Mei 2015

Astaghfirullah, Muslim Rohingya dan Bangladesh Terdampar Di Laut Andaman


RIBUAN Muslim Bangladesh dan Rohingya dari Myanmar terdampar di laut Andaman, di kapal kayu mereka selama tiga bulan terakhir.

Sebagaimana diketahui bersama, mereka ‘hijrah’ karena adanya berbagai penindasan terhadap minoritas muslim di negara asalnya.

Perahu kayu yang membawa sekitar 6.000 – 20.000 pengungsi bertolak dari Malaysia, Indonesia dan Thailand dalam beberapa minggu terakhir.

Dilansir oleh Anadolu Agency, hampir 800 pengungsi Muslim Bangladesh dan Rohingya dari Myanmar yang merapat ke daratan Indonesia pada hari Jumat (15/5/2015) kembali lagi ke laut Andaman. Meski, sebelumnya ada seruan PBB untuk menyelamatkan ribuan Muslim Bangladesh dan Rohingya di perairan Asia Tenggara, namun negara-negara tersebut tidak ingin mengambil risiko lebih besar terhadap pengungsi Muslim Bangladesh dan Rohingya dari Myanmar, hingga pada akhirnya mereka harus kembali ke Laut Andaman.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha telah mengumumkan pertemuan regional mengenai krisis ini, dan mengatakan bahwa negaranya tidak memiliki sumber daya untuk menjaga imigran.

“Karena banyaknya jumlah dari mereka, kami tidak bisa menjaga mereka dengan baik. Di mana kami akan menempatkan mereka?” ujar Chan-ocha kepada wartawan. “Sekarang kita telah menemukan tempat tinggal untuk mereka. Tapi di masa depan, jika banyak dari mereka datang, akan menimbulkan masalah. Mereka akan mencuri pekerjaan dan mata pencaharian rakyat Thailand.”

Tindakan keras pemerintah Thailand tersebut mengakibatkan banyak dari para imigran yang sakit dan kelaparan di Laut Andaman.